Halaman

Senin, 13 Desember 2010

Anak pun bias keputihan

Keputihan atau fluor Albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada perempuan. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan antara lain bakteri, virus, jamur atau parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradagangan ke saluran klencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.
Sepintas, kejadian seperti ini mungkin hanya bisa dirasakan oleh perempuan dewasa. Namun, ternbyata anak ndan bayi pun bisa mengalami keputihan.
Banyak orang tua tidak mengenali tanda-tanda keputihan pada bayi dan anak mereka. Padahal, bila tidak ditangani dengan cepat dalam beberapa minggu, masalah keputihan itu bisa menimbulkan komplikasi, infeksi meluas ke kelenjar-kelenjar di dalam kelamin dan organ reproduksi lain. Oleh karena itu, para orang tua perlu mewaspadai adanya gejala-gejala keputihan pada bayi dan anak.
Keputihan merupakan kondisi ketika keluar cairan dari genitalia seorang wanita yang bukan darah. Kondisi ini bisa dialami oleh bayi baru lahir juga anak yang usianya 3-4 tahun.
Keputihan itu ada dua macam. Ada Fisiologis dan ada juga Patologis. Terjadinya, Fluor Albus Fisiologi akibat pengaruh kadar hormon estrogen ibu yang tinggi pada saat di dalam rahim. Sedangkan Fluor Albus Patologis, bisa karena infeksi(termasuk infeksi menulkar seksual) atau non infeksi.
Keputihan Patologis sering disebabkan infeksi bakteri, jamur atau parasit, dan juga oleh sebab non infeksi, yaitu benda asing. Perawatan yang salah, seperti terlalu banyak menaburkanj bedak di daerah kelamin bayi dan anak, juga bisa mencetuskan keputihan karena serbuk bedak itu merupakan benda asing yang berada dalam kelamin.
Terjadinya keputihan pada anak adalah sebagai berikut. Permukaan kulit sebagai pintu masuk organisme relative sangat tipis dan rentan terhadap infeksi, Lapisan epitel skuamous pada vagina tidak mengandung estrogen dan berpH netral, bibir luar kemaluan belum ditumbuhi rambut sehingga proteksi kurang, letak lubung kemaluan pada bayi dan anak sangat dekat dengan anus, sehingga mudah terkontaminasi bakteri dari anus maupun iritasi akibat feces, pH atau keasamaan vagina cenderung netral dan basah, jadi memudahkan bakteri berkembangbiak.
Yang noninfeksi bisa disebabkan teknik cebok yang salah, juga bisa karena factor kelembapan pakaian dalam berbahan nylon stretching di area genital.
Untuk menghindari keputihan pada anak beberapa yang harus anda lakukan:
1. Posisi lutut harus lebar saat buang air kecil.
2. Mengeringkan daerah kemaluan.
3. Jangan memakaikan bedak pada alat kemaluan.
4. Hindari penggunaan sabun berlebih.
5. Hindari pakaian dalam ketat.
6. Control kebersihan area kelamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar